Selamat Datang di Blog GIPSI Generasi Pendengar Setia Wadi 102.0 FM Radionya Keluarga Muslim

Minggu, 30 November 2008

Kepribadian Muslim


- Al-Qur’an dan sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah SWT.

Persepsi (gambaran) masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah. Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.Bila disederhanakan, setidaknya ada sepuluh karakter atau ciri khas yang mesti melekat pada pribadi muslim.

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam” (QS. 6:162). Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid.

2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung” (QS. 68:4).

4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.

Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)

5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)
Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir” (QS 2:219)

Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.

Bisa dibayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.

Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”‘, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS 39:9)

6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim)

7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)
Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.

Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: “Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu”. Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.

Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.

Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat , berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.

9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri)
Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.

Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan.

10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.

Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir).

Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al Qur’an dan sunnah. Sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masi
ng.

Senin, 03 November 2008

Posted by Mochammed Aang Abdullahy Asy-Syakron: Tawassul

Wasilah (=perantara) artinya sesuatu yang menjadikan kita dekat kepada Allah SWT. Adapun tawassul sendiri berarti mendekatkan diri kepada Allah atau berdo`a kepada Allah dengan mempergunakan wasilah, atau mendekatkan diri dengan bantuan perantara. Pernyataan demikan dapat dilihat dalam surat Al-Maidah ayat 35, Allah berfirman :

يَااَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوااللهَ وَابْتَغُوْا إِلَيْهِ اْلوَسِيْلَةَ

Wahai orang-orang yang beriman takutlah kamu kepada Allah, dan carilah jalan (wasilah/perantara)."

Ada beberapa macam wasilah. Orang-orang yang dekat dengan Allah bisa menjadi wasilah agar manusia juga semakin dekat kepada Allah SWT. Ibadah dan amal kebajikan juga dapat dijadikan wasilah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amar ma’ruf dan nahi mungkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) juga termasuk wasilah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mengenai tawassul dengan sesama manusia, tidak ada larangan dalam ayat Al-Qur’an dan Hadits mengenai tawassul dengan orang-orang yang dekat kepada Allah para Nabi, para Rasul, sahabat-sahabat Rasulullah SAW, para tabi`in, para shuhada dan para ulama shalihin.

Karena itu, berdo`a dengan memakai wasilah orang-orang yang dekat dengan Allah di atas tidak disalahkan, artinya telah disepakati kebolehannya. Bertawassul dengan orang-orang yang dekat kepada Allah, senyatanya tetap memohon kepada Allah SWT karena Allah-lah tempat meminta dan harus diyakini bahwa sesungguhnya:

لاَمَانَعَ لمِاَ اَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِى لمِاَ مَنَعْتَ

Tidak ada yang bisa mencegah terhadap apa yang Engkau (Allah) berikan, dan tidak ada yang bisa memberi sesuatu apabila Engkau (Allah) mencegahnya.

Secara psikologis tawassul sangat membantu manusia dalam berdoa. Katakanlah bertawassul sama dengan meminta orang-orang yang dekat kepada Allah SWT itu agar mereka ikut memohon kepada Allah SWT atas apa yang kita minta.

Tidak ada unsur-unsur syirik dalam bertawassul, karena pada saat bertawassul dengan orang-orang yang dekat kepada Allah SWT seperti para Nabi, para Rasul dan para shalihin, pada hakekatnya kita tidak bertawassul dengan dzat mereka, tetapi bertawassul dengan amal perbuatan mereka yang shaleh.

Karenanya, tidak mungkin kita bertawassul dengan orang-orang yang ahli ma’siat, pendosa yang menjauhkan diri dari Allah, dan juga tidak bertawassul dengan pohon, batu, gunung dan lain-lain.

KH A Nuril Huda
Ketua PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)

abib-sakron.blogspot.com


Artikel Islami

Doa dengan perantaraan makhluk SYIRIK??

Pada kali ini, perbicaraan akan berkisar pada persoalan Tabarruk atau Barakah, dari berbagai sudut dan pengertian supaya dapat diresapi dan difahami serta diamalkan seperti yang dianjurkan oleh Islam itu sendiri menurut Al-Quran, Sunnah serta pengamalan para solehin.
PENGERTIAN TABARRUK

Dari Segi Bahasa Tabarruk berasal dari kata bahasa Arab “barakah” atau “barakat” yang membawa banyak pengertian dalam segi bahasa. Antara pengertian kalimat “barakah” dalam istilah bahasa Arab ialah :
Az-Ziyadah & An-Numu ertinya bertambah & menumbuh;
As-Sa’adah & Kathratul Khair ertinya kebahagiaan & kebaikan yang melimpah; • Ad-Du’a ertinya
permohonan;
Al-Manfa’ah ertinya bermanfaat;
Al-Baqa’ & Ad-Dawam ertinya kekal & berterusan;
At-Taqdis & At-Tanzih ertinya sesuatu yang suci & sesuatu yang jauh dari kekurangan;
Al-Muwadzabah ertinya konsisten; Dari Segi Penggunaan Apabila “barakah” memberi pengertian seperti bertambah, kebaikan, dan kekekalan yang berterusan, maka ia bermaksud : ‘Adanya suatu kebajikan Tuhan yang diletakkan pada sesuatu.’ (Tafsir Khazin)

Maka Tabarruk pula bererti seseorang memohon limpahan manfaat yang bertambah dan berterusan dari Allah s.w.t. dengan sesuatu yang suci dan jauh dari sifat kekurangan supaya mendapat kebahagiaan dan kebaikan yang melimpah di dalam kehidupan ini.

Di dalam As-Sunnah, lintasan istilah ‘barakah’ digunakan di berbagai ketika, baik yang dikatakan oleh Rasulullah s.a.w., mahupun yang dinyatakan para sahabatnya.

Di dalam maksud Hadis Muslim disebutkan :( “Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata : Adalah orang Madinah apabila memetik hasil tumbuhan, maka petikan pertama itu dibawa kepada Rasulullah s.a.w. lalu Baginda berdoa: Ya Allah, berikah keberkatan pada buah-buahan kami, berkatilah Negara kami, berilah keberkatan pada sukatan kami dan berkatilah timbangan gantang kami.” (Hadis riwayat Muslim)

Jelaslah sudah istilah ‘barakah’ ini digunakan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah.Maka, haruslah diyakini bahawa istilah ‘barakah’ termasuk dalam istilah yang hidup di dalam Islam itu sendiri. Dapat kita simpulkan, buat ketika ini, menurut cara istilah ‘barakah’ yang digunakan di dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabawi, bahawa barakah mengandung erti :
• Barakah itu adalah sesuatu kebaikan yang datang dari Allah s.w.t. dan diberikanNya kepada sesuatu atau sesiapa yang dikasihi dan disukaiNya;
• Barakah itu ada/wujud dan harus diyakini kewujudannya, sekalipun tidak dapat dilihat dengan mata;
• Barakah itu semata-mata datangnya dari Allah s.w.t., dan bukan selainNya.

DALIL-DALIL WUJUDNYA PENGGUNAAN ISTILAH BARAKAH DARI AL-QURAN DAN AS-SUNNAH

Terdapat banyak ayat-ayat Al-Quran yang menggunakan istilah barakah, antaranya

-‘Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kukuh di atasnya. Dia memberkahinya….’ (Fusshilat : 10)

-‘Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya.…’ (Al-Isra’ : 1)

- ‘Maka tatkala dia tiba di(tempat) api itu, diserulah dia : “Bahawa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya…’ (An-Naml : 8)

-Dan ada beberapa ayat lain yang menunjukkan penggunaan istilah tersebut..


KATA-KATA ULAMA MENGENAI AMALAN TABARRUK

Al-Ustaz Dr. Hassan As-Syekh Al-Fatih As-Syekh Qaribullah, seorang ulama Sudan masa kini, mengatakan bahawa walaupun jika ada orang yang bertabarruk, yang mengikuti orang yang bertabarruk serta yang tidak melakukannya, amalan tabarruk tetap adalah sesuatu pengamalan yang ada dalam syara’ kerana ianya diterangkan di dalam Al-Quran. Bahkan amalan ini dikuatkan adanya dengan wujudnya peninggalan-peninggalan serta benda-benda yang orang bertabarruk dengannya, tanpa mengira masa dan ketika, bagi keseluruhan umat Nabi Muhammad s.a.w. Ianya diperkuatkan lagi dengan kenyataan yang terkandung di dalam hadis-hadis dalam bentuk kata-kata Nabi, perbuatan Nabi serta persetujuan Nabi untuk menguatkan apa yang tertera di dalam Al-Quran mengenai kewujudan serta pengamalan tabarruk ini.

Almarhum Prof. Dr. Hamka di dalam Tafsir Al-Azharnya membincangkan mengenai pengertian ‘barakah’. Beliau memecahkan barakah kepada dua macam iaitu yang hakiki dan yang ma’nawi. Yang hakiki ialah yang berupa hujan membawa kesuburan bumi. Ia juga boleh diertikan sebagai daya pembuka fikiran manusia untuk menggali harta dan kekayaan yang terpendam di dalam bumi seperti logam, emas dan lain-lain. ‘Barakah’ juga boleh merupakan kekuatan urusan manusia mengatur kehidupan dunianya supaya mencapai penyuburan dari sudut ekonomi dan sebagainya. Dari sudut ma’nawi, Prof. Dr. Hamka memahamkan ‘barakah’ sebagai timbulnya fikiran-fikiran yang baru dan petunjuk dari Allah, baik berupa wahyu yang dibawa oleh Rasul atau ilham yang ditumpahkan Allah kepada orang-orang yang berjuang dengan ikhlas.

As-Syekh Muhammad ‘Alwi Al-Maliki Al-Makki Al-Hasany, seorang ulama Mekah masa kini, di dalam kitabnya Mafaahim Yajibu An Tusahhah (Pemahaman-Pemahaman Yang Wajib Dibetulkan), menyifatkan perbuatan tabarruk sebagai jawaz (harus) serta disyariatkan. Amatlah keliru bagi mereka yang mengatakan bahawa amalan tabarruk ini sebagai bid’ah yang tidak pernah dilakukan Nabi s.a.w. serta para sahabatnya, apatah lagi mengatakan perbuatan tersebut sebagai syirik dan sesat. Beliau menekankan bahawa pengamalan ‘tabarruk’ dijalankan berdasarkan kepercayaan atas adanya keistimewaan, kemuliaan dan kelebihan pada amalan tersebut sehinggakan amalan yang suci ini dapat membawa kepada qurbah (kedekatan) kepada Allah s.w.t. Kekuatan kepercayaan ini dilandaskan dengan iktiqad bahawa setiap kebaikan dan mudharat hanyalah datangnya dari Allah s.w.t.

Menurut As-Syekh Muhammad Alwi Al-Maliki, pengamalan berTabarruk ini boleh diadakan melalui 3 unsur : 1. Peninggalan - dinisbahkan kepada sesuatu yang mulia, dianggap mulia & dicintai manusia;
2. Tempat - zahirnya seperti tempat-tempat yang lain juga tetapi tempat itu menjadi bukti ibadah disebabkan pernah dikerjakan ibadah ditempat itu oleh para Nabi dan salihin. Tempat tersebut telah ditumpahkan rahmah, pernah dihadiri Malaikat, wujud Sakinah… Inilah yang dicari dari tempat-tempat ini.
3. Individu - penunjuk jalan barakah, hubungan yang hidup dengan yang mati.

Marilah kita menjelajahi jenis-jenis Tabarruk yang ada supaya dapat kita menelusuri lebih dalam tentang kewujudan pengamalan mengambil berkat atau ‘barakah’ ini.

JENIS-JENIS TABARRUK
Pertama : Tabarruk Dengan Sesuatu Peninggalan Yang Mulia
1. Maqam Rasulullah s.a.w Dari Abdullah Bin Dinar r.a. beliau berkata : Aku telah melihat Ibnu Umar berdiri depan maqam Rasulullah s.a.w lalu berselawat dan memberi salam ke atas Baginda s.a.w, Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar.

2. Hajar Al-Aswad Dari Abu Saeed, beliau berkata : “Aku berhaji bersama Umar r.a. Apabila memulai tawaf, dia menghadap batu Hajar Aswad lalu berkata yang bermaksud “Aku tahu engkau ini batu hitam yang tiada memberikan mudarat atau manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah s.a.w. menciummu, maka aku tidak akan menciummu. Lalu dia menciumnya.

3. Baitullah (Ka’bah) Firman Allah s.w.t. dalam Surah Ali ‘Imran ayat 96 menerangkan tentang RumahNya yang sentiasa diberkati. . “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia ialah Baitullah yang berada di Bakkah (Makkah) yang diberkati dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

4. Maqam Nabi Ibrahim a.s. Allah s.w.t memerintah agar dijadikan tempat yang pernah beradanya Nabi Ibrahim a.s. ketika mendirikan Baitullah sebagai musalla (tempat mendirikan solat) dan menyifatkan juga maqamnya sebagai salah satu tanda-tanda Allah s.w.t. yang nyata di Baitullah. Firman Allah s.w.t. dalam Surah Al-Baqarah ayat 125“Dan ingatlah, ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan suatu tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian dari maqam Ibrahim itu tempat solat.”dan ayat. “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata di antaranya Maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) akan amanlah dia.” (Ali Imran : 97)

5. Air Zamzam Rasulullah s.aw. pernah bersabda dalam sebuah hadisnya yang menerangkan tentang fadhilat air zamzam walaupun pada zahirnya ia sama sahaja seperti air-air yang lain. Sabda Rasulullah s.a.w. : ُ“Air zamzam itu menyampaikan segala hajat apabila diminumnya.”

Kedua : Tabarruk Dengan Tempat Ibadah Tabarruk dengan tempat ibadah
iaitu mengambil keberkahan dan fadhilat melaksanakan ibadah di masjid atau tempat-tempat suci sebagaimana dianjurkan oleh Allah dan RasulNya seperti bersolat di Masjidil Haram, Masjid Rasulullah s.a.w., Masjidil Aqsa dan juga di masijd-masjid yang pernah Rasulullah s.a.w. mendirikan solat. Seperti contoh kata Rasulullah s.a.w. maksudnya:“Aku adalah penutup sekelian para Nabi, dan Masjidku adalah penutup sekelian masjid-masjid para Nabi. Dan Masjid yang paling berhak diziarahi dan dikuatkan perjalanan kepadanya ialah Masjidil Haram dan Masjidku. Dan solat di Masjidku lebih baik dari seribu solat dari tempat yang lain kecuali Masjidil Haram.

Di antara contoh tabarruk di suatu tempat yang mulia ialah bertabarruk di tempat yang pernah berada padanya para nabi-nabi, rasul-rasul dan juga para wali-wali Allah. Rasulullah s.a.w. sendiri bertabarruk dengan mengerjakan solat di beberapa tempat lahirnya para nabi-nabi sebelum Baginda dan juga di tempat-tempat yang pernah didiami oleh para nabi dan rasul sebelum Baginda s.a.w. Telah disebutkan dalam sebahagian hadis-hadis yang menceritakan peristiwa Isra’ dan Mi’raj: “Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dimikrajkan dengan menaiki Buraq serta ditemani oleh Jibril Al-Amin a.s. , mereka berjalan sehingga tiba di suatu tempat lalu Baginda s.a.w. disuruh berhenti dan menunaikan solat . Setelah selesai solat dan meneruskan perjalanannya, Jibril bertanya : “Tahukah di mana engkau telah bersolat. Baginda s.a.w. menjawab: “Tidak”. Berkata Jibril : “Engkau telah solat di Tayyibah yang akan menjadi tempat hijrahmu ”. Maka seterusnya Buraq berhenti di suatu tempat dan Nabi s.a.w. pun disuruh turun dan solat. Setelah beliau bersolat, Jibril pun bertanya : “Tahukah di mana telah engkau solat?”. Nabi s.aw. menjawab : “Tidak”. Jibril menjawab : “Engkau telah solat di Thuur Sina di sisi pohon di mana Allah s.w.t. berkata-kata dengan Musa a.s. Kemudian perjalanan diteruskan dan sekali lagi Buraq berhenti dan Rasulullah s.a.w. disuruh turun dan solat. Kemudian Nabi s.a.w. pun ditanya tentang tempat itu dan menyatakan bahawa baginda tidak tahu. Jibril pun mengatakan : “Sesungguhnya engkau telah bersolat di Baitullaham, tempat kelahirannya Isa Bin Maryam a.s.

Ketiga : Bertabarruk Dengan Ayat-ayat Al-Quran
Sebagaimana yang dimaklumi bahawa Al-Quran merupakan mukjizat Rasulullah s.a.w. yang terbesar dan juga menjadi penawar bagi sekelian penyakit. Telah menjadi pengamalan umat Islam bertabarruk dengan ayat–ayat Al-Quran bagi mengharapkan limpahan barakah yang ada pada ayat-ayat tersebut. Sebagaimana juga Rasulullah s.a.w. menggalakkan bacaan beberapa surah-surah tertentu dari Al-Quran pada keadaan-keadaan tertentu. Firman Allah s.w.t. dalam Surah Al-Isra’ ayat 82 :“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali kerugian.”

Keempat : Bertabarruk Dengan Nama-Nama Rasulullah s.a.w. Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebaik-baik dan semulia-mulia manusia, makhluk ciptaan Allah s.w.t. di muka bumi ini. Segala sesuatu yang datang dari baginda atau yang ada pada diri beliau kesemuanya sangat mulia dan membawa barakah kepada ummah Muhammadiyyah. Ini termasuk juga namanya sendiri dan juga nama-namanya yang lain yang dinamakan oleh Allah s.w.t. dalam Al-Quran seperti Ahmad, Abdullah, Basheer, Nazeer, Mubeen, Muzakkir dan sebagainya. Firman Allah s.w.t. dalam Surah Al-Jin ayat 19:“Dan bahawasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembahNya (beribadah), hampir saja jin-jin itu berdesak-desak mengerumuninya.”

Rasulullah s.a.w. pernah bersabda :“Aku Muhammad dan aku Ahmad dan Aku ini Penyelamat yang diselamatkan Allah s.w.t. dari kekufuran, dan aku ini pembangkit yang mana manusia akan bangkit atas kedua kakiku dan aku ini Pembalas dan tiada nabi setelahku.”

Kelima : Bertabarruk Dengan Mencium Tangan Mencium tangan
merupakan suatu pengamalan yang menzahirkan rasa penghormatan dan kasih sayang. Jika diteliti pada hakikat dan kembali kepada sunnah dan athar para sahabat, akan kita dapati bahawa mencium tangan para ulama, orang-orang saleh dan kedua ibu bapa adalah sesuatu yang disyariatkan dan juga sebagai bertabarruk dengan kemuliaan yang ada pada mereka justeru menambahkan lagi rasa penghormatan dan mahabbah terhadap mereka.

Dari Abu Daud dari Aishah r.a. beliau berkata :“Sesungguhnya Fatimah r.a. apabila Rasulullah s.a.w. datang ke rumahnya, beliau berdiri, menyambut tangannya dan menciumnya.”
.
Dikeluarkan oleh Al-Hakim dan dibenarkan di dalam Mustadrak dari Buraidah :“Sesungguhnya seseorang datang kepada Nabi s.a.w. lalu mencium kepala dan kakinya.


Sekiranya ada di antara para sahabat yang mencium kaki dan tangan Rasulullah s.a.w dalam suatu keadaan, maka ini merupakan dalil yang mantap tentang harusnya mencium tangan orang alim, orang yang dihormati, orang-orang saleh dan wali-wali Allah . Sebab hal itu terjadi pada Rasulullah s.a.w., yang mana di dalam dirinya terkumpul segala kebaikan yang murni, manaqib yang terpuji dari ilmu ladunni, dan paling tinggi kedudukannya dalam amanah dan kemuliaan.

Keenam : Bertabarruk Dengan Bertahnik
Di antara amalan dan perbuatan yang amat dianjurkan dalam Islam ialah Tahnik iaitu meletakkan manis-manisan di mulut bayi yang baru dilahirkan seperti kurma dan mendokannya.

Pada zaman Rasulullah s.a.w., para sahabat apabila ada bayi mereka yang lahir pada waktu Rasulullah s.aw. berada di Madinah, mereka akan membawa si bayi itu kepada baginda Rasulullah s.a.w. dan kemudian Baginda menyuap bayi itu dengan kurma, menyisir rambut kepalanya dengan tangannya yang suci dan mendoakannya. Mereka memandang hal itu sebagai hal yang penuh barakah dan berbangga dengannya. Ibnu Hajr Al-Asqalani berkata : “Sesungguhnya setiap bayi yang lahir pada masa hidup Rasulullah s.a.w. selalu diketahui olehnya, sebab setiap orang Ansar selalu membawa anak-anaknya kepada Nabi s.a.w. untuk ditahnik dan diberkahi.”.

Para ahli sunnah mengutip bahawa ketika Rasulullah s.a.w. menguasai Makkah, orang-orang Makkah selalu datang dengan membawa anak dan bayi-bayi mereka agar kepalanya diusap dengan tangannya yang mulia dan didoakan dengan keberkatan.

Tidak diragukan lagi bahawa Rasulullah s.a.w., makhluk pilihan yang paling sempurna, paling mulia, bahkan paling utama di antara para nabi dan mursalin telah menetapkan wujud sebutan yang paling masyhur dan paling jelas keberkatannya.Wallahua'lam..el-faqir ilallah..

*Abdullah Asy-Syakron


Rabu, 22 Oktober 2008


















Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Setelah melalui bulan mulia Ramadhan tahun ini, akan diselenggarakan sebuah acara Konser Musik yang bernuansa religi dan melambangkan nilai-nilai positif budaya suatu bangsa akan di gelar di Jakarta, bersamaan dengan kepercayaan dunia Islam International untuk mengadakan acara Konferensi Kemanusiaan Internasional tentang bantuan bagi anak-anak dan korban penjajahan Palestina.

Festival Kebudayaan Internasional berupa pertunjukan konser tersebut akan disaksikan oleh negara-negara peserta konferensi dari Timur Tengah seperti; Palestina, Libanon, Syiria dll, dan dari belahan dunia lainnya, yang sengaja di undang Panitia untuk menikmati pertunjukan kebudayaan bersama masyarakat Indonesia

Untuk memeriahkan sekaligus memberi bobot kepada acara konser Internasional tersebut, panitia mendatangkan team nasyid Nasional yang tergabung dalam Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) untuk tampil bersama memeriahkan acara tersebut; seperti Izzatul Islam, Shoutul Harokah dll, serta menyandingkan group papan atas pentas seni religi semisal Sulis Cinta Rasul, GIGI*, Opick dll.

Hari / Tanggal :

Ahad, 2 November 2008

Waktu :

08.30 – 11.30 WIB

Tempat :

Lapangan D, Gelora Bung Karno Senayan Jakarta

Pengisi acara untuk kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Sulis Cinta Rasul
2. Opick
3. Group Band GIGI
4. Shoutul Harakah (Shouhar)
5. Firqatul I’tisham (Libanon/Palestina)
6. Izzatulislam (IZIS)
7. Ebiet Biet A
8. Justice Voice
9. Dll

Orasi oleh : Dr. Hidayat Nur Wahid

Acara ini akan mentargetkan peserta sebanyak:

1. Penonton 25.000 orang
2. Panitia 250 orang
3. Pengisi acara 200 orang
4. Tamu undangan baik pemerintah maupun swasta
5. NGO International 150 lembaga
6. NGO nasional 150 lembaga

Steering Committee:

- Dr. Adhiyaksa Dault, Menpora RI
- Soeripto SH, Anggota DPR-RI
- Yoyoh Yusroh, Anggota DPR-RI
- KH. Abdul Rosyid AS.*, Pimpinan Asyafiiyah

HTM : Rp. 10.000

Dengan menghadiri acara ini dan membeli tiket masuk seharga di atas, Insya ALLAH berarti rekan-rekan telah beramal untuk Saudara-Saudara kita di Palestine.

Di tunggu kehadirannya ya semuanya…..


Minggu, 07 September 2008

Makna Cinta yang Hakiki

Assalamualaikum…

Hai kawan kita pasti udah tau donk apa cinta itu???

Ada yang mengatakan cinta itu anugrah buat kita dari Allah, dan lain sebagainya tentang cinta tapi sebenarnya ada hakikat yang lebih tepat tentang cinta mau tau kan??? let`s see

Cinta dalam bahasa arab adalah “mahabbah” artinya kasih sayang.

Menurut Abdullah Nasyiul wan cinta adalah “Perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang

TANDA-TANDA CINTA SEJATI

1. kagum/simpati

orang yang sedang mencintai seseorang pasi merasa kagum akan orang yang dicintainya begitu juga kita sebagai manusia harus kagum atas ciptaan Allah ynag begitu subhanallah yang bagitu besar karena tida ada yang mampu menciptakan alam semesta ini kecuali Allah, maka dengan kekaguman kita pada Allah, kita akan memiliki rasa cinta pada Allah.

2. berharap

orang cinta pada seseorang pasti akan selalu berharap untuk bisa selalu bertemu dengan orang yang dicintai nya

3. takut

takut kalau-kalau kita kehilangan seseorang yang kita cintai, takut kita akan ditinggalkan oleh orang yang kita cintai, maka kita harus takut kalau Allah meninggalkan kita naudzubillahimindzalik…

4. rela

orang mencintai Allah akan rela Allah sebaai Rabbnya, rela atas ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah,

5. selalu ingat

ORANG YANG DICINTAI ALLAH

1. Orang yang bertaubat dan menyucikan diri (QS. Al-Baqarah:222)

2. orang yang bersatu padu dijalan Allah (QS. As-Ashaf:4)

3. orang yang berbuat adil (QS. Al-Hujurat : 9)

4. orang yang bertawakkal (QS. Ali Imron :159)

5. orang yang berbuat adil (QS. Al-Baqarah:190)

prioritas cinta

1. prioritas cinta tertinggi

cinta pada Allah, rasulullah, dan berjihad dijalan-Nya (QS. 3:31-32)

2. prioritas cinta menengah

cinta pada ayah ibu, saudara dan cinta sesama karena Allah

3. prioritas cinta terendah

cinta yang karena nafsu .

disini kita bisa tahu kalau cinta yang sebenarnya itu hanyalah pada Allah, rasulnya, dan berjihad dijalan-Nya. jangan sampai kita termasuk orang yang hanya mencintai sesuatu bukan karena Allah tapi karena nafsu semata, naudzubillahimin dzalik

mudah-mudahan kita termasuk kedalam orang yang mencintai Allah dan mencintai Allah karena orang yang mencintai Allah maka Allahpun akan mencintai nya.

semoga Allah selalu merahmati orang-orang yang saling kasih-mengasihi karena Allah, karena orang yang saling kasih mengasihi karena Allah maka dia akan merasakan lezatnya iman. semoga kita termasuk kedalamnya.Amin.

Rabu, 03 September 2008

Rindu Cahayamu


Jingga yang dulu bercahaya,

Kini telah di penuhi oleh debu-debu yang berceceran

Jangan buat dunia islam selalu murung,

Ayo kawan kita telah melihat,

Kita telah mendengar dengan kepala kita

Lalu mengapa kita hanya bisa diam

Senjata-senjata berat mereka…

Dapat kita kalahkan hanya dengan kekuatan kita wahai pemuda

Jangan biarkan islam ternoda oleh para zionis biadab

Semua sedang menantimu wahai generasi robbani !!!

Semua menanti generasi yang kita dambakan

Mengapa kita harus selalu mengalah pada

Para zionis terkutuk

Hanya bangsa yahudi

Yang Allah laknat,

Kami meminta kembalikan cahaya yang dulu berkilau

Hanya dinegeri para Anbiya

Kerikilpun menangis karena tersakiti

Jadikan kerikil itu senjata kalian

Ketika dunia islam terkoyak

Hanya satu kata yang kita usung

Menang atau Syahid dalam Ridho_Nya

Sabtu, 30 Agustus 2008

MARHABAN... YA... RAMADHAN...
Kami segenap Pengurus GIPSI Mengucapakan Selamat menunaikan ibadah Puasa.
dan kami mengucapkan mohon maaf lahir & bathin.
Semoga ibadah kita di Bulan suci Ramadhan ini di terima oleh Allah SWT. Amiien...
____ GIPSI____

Senin, 11 Agustus 2008

Info GIPSI

Assalamualaikum Wr.Wb
Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan serta mempererat tali Silahturahmi, kami Pengurus GIPSI mengajak Akhi / Ukhti dalam acara Tadabur Alam serta Mabit menjelang Ramadhan yang Insya Allah akan di laksanakan pada :
Tanggal : 23 - 24 Agustus 2008
Tempat : SPN LIDO, Cigombong, Bogor.
Acara : - Silahturahmi. - Tausyah. - Pemutaran Film dokumenter. - Muhasabah - Outbond / Games Islami. - Dll.
Infak : Rp. 10.000,-
Pendaftaran selambat - lambatnya tanggal 21 Agustus 2008.
*Info lebih lanjut hub:
Akhi Gigih : 0856 915 780 53.
Ukhti Evih : 0856 951 314 33.
Wassalamu alaikum Wr.Wb

Senin, 30 Juni 2008

Informasi

assalamualaikum....wr.wb

Wahai saudara-saudaraku dimanapun kalian saat ini, semoga engkau mampu merasakan semangat saudara-saudari yang berjuang sama-sama dalam wadah gipsi ini...
sangat disayangkan bila tidak dibagikan kepada yang lain dari hasil pertemuan tanggal 27 juni 2008, hari jumat jam 13.00 wib dikediaman teh evi uktina gipsi.

Subhanallah...
Hari itu cukup mengharukan, saya atas nama gipsi cukup merasakan bahagia karena Allah. Setidaknya rekan-rekan yang hadir lebih baik dari yang kemarin..maksudnya... rekan dari ikhwan yang hadir ada kemajuan....
ada kang rudi, kang imam, kang fauzi, kang iwan (warung pala), kang ihsan (inkasi) juga kang sogir. Sedangkan akhwatnya yang hadir, teh lilim, teh euis, teh sarah, teh, evi, teh zulfa, dan ane dewitry. yach..itulah adanya...

Program bulanan ini, jamiatulquro... yaitu program pembacaan al-quran yang ditugaskan kepada masing-masing anggota yang hadir...yang akan dibaca dirumah masing2 dengan waktu satu bulan. Masing-masing mendapatkan tugas satu zuj, itu minimal...dan setelah satu bulan baru kita khotam bersama sekaligus berkumpul berbagi tausiyah dan ilmu.....

Mungkin jamiatulqura ini dikenal oleh orang-orang yaitu dengan sebutan tadarus. Sejauh ini gipsi mengoptimalkan program ini untuk pengurus-pengurus gipsi...
jika memang pengurus sudah optimal dan siap publikasi keluar...insyaallah kami gipsi akan mengajak seluruh pendengar...


Program jamiatulquro sudah berjalan selama tiga bulan..tiga kali pertemuan dan khotam. Selain itu, event pertemuan ini pun tidak hanya khotamquran, biasanya kami putra/putri gipsi mengadakan evaluasi kerja..baik ikhwan maupun akhwat...

Subhanallah saudaraku...
hasil pertemuan kemaren ane pribadi cukup...terharu karena melihat antusias dan semangat rekan-rekan yang ingin memajukan gipsi dan mempertahankan gipsi kedepan..
salah satunya yaitu mengenai keberadaan sekertariat gipsi yang tinggal dibenahi...dan masalah usaha yang meghasilkan keuntungan untuk modal gipsi...

Dan alhamdulillah ahad tanggal 29 juni kemaren kami kerjabakti untuk membereskan dan membersihkan sekretariat gipsi yang akan direnovasi minggu depan..insyaallah..
subhanallah ane melihat begitu semangatnya rekan-rekan membersihkan tempat yang akan kami jadi sekret... sekaligus menyiapkan apa yang akan dibutuh kan sekret nanti...

Minta doanya....

mungkin itu info sementara dari kaput (ketua Putri) gipsi

sukron zj

wassalam.wr.wb
Dibawah ini adalah tulisan yang pernah dikirim melalui email wadi, beberapa bulan lalu, mudah-mudahan siapapun yang baca ini dikolom gipsi jadi suatu inspirasi tentunya untuk akhir hayat kita yang berbuah khusnul khotimah....gmn saudaraku....

Assalamualaikum saudaraku ikhwah fillah…


Semoga Allah swt senantiasa menuntun kita semua dan membimbing kita hingga pada saat pertemuan itu tiba.. pertemuan yang dinantikan…

Semoga kita termasuk orang yang optimis akhir kita baik..walaupun saat ini masih terlalu jauh untuk menjadi insan yang lebih baik….

Jalan ini masih saja seperti ini,…

Impian dan harapan itu jalan yang mengantarkan kita pada kehidupan sesungguhnya.

Tentunya harapan itu dan impian itu, untuk akhir yang berbuah syurga…

Apa yang kita miliki saat ini,.. kedudukan, jabatan, popularitas, semua tidak akan menjadikan kita bahagia seutuhnya… bukan suatu kebanggaan jika semuanya malah membuat orang lain terluka… jika kita jujur pada diri sendiri,.. yang kita harapkan adalah sebuah ketengan juga kedamaian….

Jika saja mengingat mati, semua yang kita miliki tak berarti. Mungkin seakan-akan kita dikejar oleh waktu giliran kita….

SEPENGGAL CERITA

Cukup terharu setelah membaca buku “Malam Pertama di Alam Kubur”

Sepenggal cerita yang ingin saya bagikan kepada saudara-saudaraku…

Setidaknya Agar membangun sebuah kesadaran, bahwa yang kita miliki bukanlah suatu kebanggaan yang akan menemani kita pada malam pertama di alam kubur, kecuali amal-amal kebaikan kita dimata Allah swt.

SKETSA AKHIR KEHIDUPAN ORANG SHALIH

Rosulullah Saw

Dalam kitab Shahihaini dan yang lainnya disebutkan, Nabi saw pulang dari menunaikan Haji wada, beliau jatuh sakit. Penyakit inilah yang menyebabkan beliau meninggal. Hari demi hari penyakitnya kian parah. Dilihat dari ucapan dan pandangan matanya, seolah beliau hendak meninggalkan dunia fana ini. Ketika demam yang beliau derita semakin hari semakin menjadi dan beliau yakin akan segera berpindah ke alam lain, ia ingin berpesan kepada orang-orang.

Beliau membalut kepalanya, lalu meny uruh fadhl bin Abbas ra untuk mengumpulkan manusia di mesjid. Ketika orang-orang telah berkumpul, beliau dipapah oleh Fadhl menaiki mimbar. Setelah memuji Allah swt, beliau bersabda,

“Amma ba’du. “Masa pergantian itu telah dekat, dan kalian tidak akan melihatku kembali di tempat ini. Maka siapa saja yang aku telah menjilid punggungnya, inilah punggungku, hendaklah ia membalasny. Barangsiapa yang aku ambil hartanya, inilah hartaku dan ambillah. Barangsiapa aku cela kehormatannya, amka hendaklah ia membalasnya. Jangan sampai salah seorang dari kalian khawatir aku akan dengki padanya. Kedengkian bukanlah karakter dan sifatku. Yang paling aku sukai dari kalian adalah yang berani mengambil kembali haknya yang mungkin telah aku rampas, atau memaafkan aku. Sehingga aku kelak menghadap Allah dalam keadaan tidak mendzalimi seorang pun”.

Kemudian Rosulullah saw pulang kerumah. Kini, demam yang beliau derita telah menggerogoti tubuh. Dengan susah payah beliau berusaha keluar ke mesjid untuk shalat bersama sahabatnya. Hingga waktu itu beliau shalat Maghrib bersama mereka pada hari jum’at, dan beliau masuk rumahnya. Demamnya terus saja meninggi. Para sahabat menyediakan kasur tempat beliau berbaring. Sementara demam beliau terus meninggi.

Orang-orang telah berkumpul untuk menunaikan shalat isya’. Mereka mneunggu rasulullah saw keluar untuk mengimami mereka. Padahal penyakit Rasulullah saw tela demikian kronis. Beliau berusaha bangkit, namun tidak mampu. Akhirnya dengan sangat pelan Rasulullah saw mencoba kembali untul bangkit. Sebagian orang berseru, “ Shalat…shalat”.

Rasulullah saw menatap orang-orang di sebelahnya dan berkata, “Apakah orang-orang sudah shalat?” “Belum. Mereka menunggumu, wahai Rasululah, “ jawab mereka. Waktu itu panas badan beliau membuatnya tidak mampu bangkit. Beliau berkata, “tuangkan air dalam bejana.” Mereka pun memenuhi permintaan beliau dengan menuangkan air dingin dan menaruhnya dekat beliau untuk mengkompres seluruh badannya. Akhirnya suhu badan beliau turun. Ketika beliau merasa sedikit agak segar, beliau meminta bejana tadi disingkirkan dari tubuhnya.

Ketika mencoba bangkit dengan kedua tangannya, beliau jatuh pingsan. Begitu siuman, pertama kali yang beliau tanyakan adalah “ Apakah oarang-orang sudah shalat?” mereka menjawab, “belum, wahai Rasulullah mereka menunggumu”. “ Tuangkan air dalam bejana agar aku bisa membasuh, “pinta beliau. Mereka memenuhi permintaan tersebut.

Ketka Rasulullah saw merasa sedikit enak, beliau hendak berdiri, namun jatuh pingsan lagi beberapa saat. Ketika siuman, pertama kali yang beliau tanyakan adala, “Apakah orang-orang sudah shalat?”. Mereka menjawab, “belum. Mereka menunggumu, wahai rasulullah”. “Tuangkan air kedalam bejana”. Pinta beliau. Para shabatsegera memenuhi permitaan beliau. Lalu dengan air yang dingin itu beliau diguyur. Beliau mengisyaratkan dengan tangan (pertanda cukup).

Kembali beliau mencoba untuk bangkit, namun juga kembali pingsan. Keluarga yang menyaksikan kondisi beliau terharu. Air mata mereka meleleh.

Sementara orang-orang tetap menunggu beliau didalam mesjid. Ketika siuman, beliau kembali bertanya, “Apakah orang-orang sudah shalat?”.”belum. mereka menunggumu, wahai Rasulullah,” jawab mereka.

Jasad itulah yang telah merasakan manisnya ibadah sekaligus kerasnya kehidupan beliau. Jasad yang terdiri dari dua kaki, beliau bengkak kakinya karena menahan berat badan dalam shalat malam yang begitu panjang. Yang terdiri dari dua mata yang sembab karena menangis takut kepda Allah swt. Jasad yang telah merasakan beratnya perjuangan di jalan Allah swt. Telah berlapar-lapar dan berperang.

Ketika merasa tak mungkin bangkit lag, lalu beliau menoreh ke arah sahabatnya sambil berkat, “ suruh Abu Bakar untuk mengimami mereka”. Abu Bakar pun menjadi imam. Tangis kesedihan Abu Bakar ra sebagai imam membuat para makmum tidak mampu mendengar lantunan ayat-ayat al-Quran dengan jelas. Usailah shalat isya’ dan Abu Bakar ra seterusnya menjadi imam.

Aisyah ra bertutur, “Aku menyaksikan Rasulullah hendak wafat. Ketika itu di dekatnya ada mangkuk berisi air. Lalu ia mencelupkan tangannya ke mangkuk lalu mengusap wajahnya sambil berkata “ la ilaha illallah, sesungguhnya dalam kematian itu ada fase yang menyakitkan”.

Fatimah mengis dan bertanya, “ begitu sakitkah ayah?”. Beliau menoleh kepada putrinya tersebut dan menjawab, “Tidak ada lagi rasa sakit yan diderita bapakmu setelah ini”. Fatimah mengusap wajah ayahnya dan mendoakan kesembuhan. Tetapi beliau berkata, “Tidak. Aku malah mengharapkan segera bertemu dengan Allah swt, bersama Jibril, Mikail, dan Israfil…..

Wallahualam…

Itu sepenggal cerita yang dikutif dari Buku “MALAM PERTAMA DI ALAM KUBUR” penulis Dr.A’idh Al-Qarni, MA, Dr. Muhammad Abdurahman Al-Uraifi, Syaikh Muhammad Husain Ya’qub.

Mudah-mudahan tulisan diatas menjadi manfaat…

From_Dewitry

Jumat, 27 Juni 2008



Assalamualaikum wr.wb

kaifahal ikhwati, saudara-saudariku yang ku rindu karena Allah...pertemuan di sini adalah hal yang manis...karena kita diajarkan bagaimana menghargai satu sama lain, atas nama dakwah tentunya...kenapa tidak, disinilah titik tolak awal kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan....

ohya...tidak hanya itu bukan? saling mengingatkan..dan memberi manfaat kepada sesama saudara-saudari...gmn saudaraku..satu perjuangan...kapan kita memulai perjuangan ini...di GIPSI tentunya....

Saudaraku....

ane buat sebuah tulisan perdana yang ane persembahkan untuk kalian yang ada di GIPSI dengan penuh cinta karena Allah....selamat menyelami setiap kata-katanya...semua adalah proses belajar.....oke..jadi harap dimaklum dengan redaksi katanya.....

ANTARA WAKTU, CINTA DAN IBADAH

Tiga makna yang berbeda namun saling terkait antara yang satu dengan yang lain nya. Ketiga kata tersebut memiliki arti yang universal.. Menurut salah seorang tokoh bahwa cinta adalah perasaan yang fitrah dimiliki oleh setiap orang yang terlahir di dunia. Rasa cinta tak bisa dipungkiri. Karena rasa cinta melekat dalam jiwa manusia.


Menurut H.Rohiman N (1997) menyatakan bahwa cinta itu baru dapat diartikan setelah dapat dirasakan oleh orang yang merasakannya. Satu hal yang menjadi catatan, cinta adalah sebuah karunia dari Sang Maha Cinta Allah azawajalla, kepada seluruh umat manusia yang menjadi khalifah di muka bumi. Cinta merupakan tanda kekuasaan dan bukti kekuasaan-Nya.


Lantas apakah cinta yang kita miliki saat ini menjadi bukti adanya kekuasaan Allah, dan menjadi keyakinan seyakin-yakinnya bahwa Allah yang Maha cinta diatas cinta kepada makhluk lainnya.


Menurut filsuf islam al-kindi, “jika bau bunga sedap malam dicampur dengan bau mawar, akan lahir bau baru yang bisa membagkitkan perasaan cinta dan bangga”. Cinta memiliki daya luar biasa pada diri manusia serta melekat dengan kuatnya. Cinta dapat secara tiba-tiba datang dan pergi tak mengenal masa. Cinta dapat dilukiskan dengan memberi, bukan meminta, sebagai dorongan mulia untuk memintakan eksistensi dirinya atau aktualisasi dirinya kepada orang lain.

Begitu agungnya cinta bukan ?

Jika didunia ini semua dipenuhi cinta yang sehat mungkin tak ada kerusuhan, tak ada peperangan bahkan tak yang menyakitkan.

Lantas harusnya jadi pertanyaan yang besar untuk setiap orang. Apakah kita mencintai dengan sehat?

Cinta yang tak menyakiti siapapun. Bahkan cinta yang sehat mampu melahirkan cinta kasih untuk orang lain. Karena salahnya mencintai, hingga kita tak kenal waktu. Tak mampu merasakan kenikamatan waktu. Waktu yang seringkali membunuh. Karena waktu tak bisa kembali, karena waktu tak bisa kompromi dan karena waktu begitu cepat.


Mungkin untuk sebuah kesadaran kita harus membangun sebuah bangunan jiwa self conscious.

Self conscious yaitu kesadaran diri, bahwa waktu memang lekat dengan kita. Cinta tanpa waktu tak akan ada cinta. Tapi waktu hadir karena cinta, yaitu cinta-Nya Sang Khaliq “Allah Subhana Wata’la”

Oleh karena itu, hadirlah kita manusia, karena cinta kasihnya Allah SWT yang menghadirkan waktu penuh cinta dan semua fasilitas dunia yang ada.
Waktu akan dimulai ketika kita terlahir di dunia ini. Start itulah kita memulai jatah waktu kita yang sudah Allah tentukan sebelumnya.
Lantas apakah kita temasuk orang yang bersyukur atas karunia waktu dan cinta itu.
Lantas kenapa kita salah mencintai?
Karena kurangnya kita menyadari akan waktu yang ada itu karena cinta Allah.

To be continue………


Senin, 28 April 2008

Assalamu`alaikum..............
sepertinya Allah masih memberikan nikmat yang banyak banget yah yang gak bisa kehitung sama jari-jari tangan kita.......
alhamdulillah gipsi udah bikin program baru (maklum kepengurusan baru hehehehe)
kita ada programbaru yaitu namanya jami`atul qura jadi setiap putra/i gipsi harus wajib bin kudu minimalnya 2 juz alqur`an dalam sebulan bwat nanti dibaca bareng-bareng sama anggota gipsi yang lain insya Allah ini akan sangat bermanfaat
duh apa lagi yah...hehehehehe ow ya satu lagi gipsi juga udah mempublikasikan buletin yang di buat langsung oleh pengurus gipsi loh !!!!! subhanallah rajin-rajin amat ya...........
semoga Allah membalas dengan pahala yang lebih (kan bwat bekal kita nanti ya ga kawan???)
sepertinya cuma itu dulu deh informasinya bagi yang punya artikel ato artikelnya mau di muat di blog gipsi silahkan kirim email di gipsi.community@yahoo.co.id insya Allah bermanfaat dna harus sesuai dengan syariat yaaaaa

Kamis, 06 Maret 2008

Al-Qur`an sebagai obat hati...

Al-Qur`an sebagai Obat hati

Assalamu`alaikum sobat……

Ada yang lageee sakit???? apalagi sakit hati,,,,,,, ugh rasanya gimana gitu kalo lagi sakit hati,, mau tau obatnya kan??? obatnya sebenarnya banyaaaaaak banget, mau tahu kan

apa sih obat hati itu, ????

let`s check it out…….

obat hati itu ada

* Baca Al-Qur`an

* Qiyamullail / shalat malam,

* Senang berkumpul dengan orang yang shaleh

* mengurangi makan, atau puasa,

* Dzikir malam

Itulah obat hati yang kita tahu, owya jadi ingat neh nyanyiannya opik yang judulnya Obat Hati, sobaat inget kan?????

ok deh sobat kita mau bahas yang mana neh???? gimana kalau kita bahas dulu yang no 1 apakah itu????? YupzzzZZZ anda benar, kita bakal bahas tentang BACA AL-QUR`AN,

1. Membaca Al-Qur`an sambil merenungkan artinya

Sobat tahu kan kalau penyakit hati itu ditimbulkan akibat benturan-benturan kehidupan sehari-hari contohnya seperti kegagalan dalam usaha, merugi, banyak menanggung hutang, kegagalan dalam musim panen (bagi petani dan kawan-kawannya tentunya) atau kegagalan rumah tangga, itu semua dapat di obati dengan membaca al-qur`an sambil merenungkan makna yang terkandung. didalam al-qur`an atau paling tidak ingat kepada Allah sebagai dzat yang menurunkan Al-qur`an

Nabi Rasulullah SAW bersabda:

Hati ini berkarat seperti besi. lalu Nabi ditanya:”lalu apa yang dipakai untuk membersihkannya?” Nabi bersabda: “ Yaitu dengan membaca Al-Qur`an dan ingat kepada mati.”

2. Keutamaan membaca Al-Qur`an

Sobat pasti sudah tahu kan keutamaan membaca al-qur`an yang Buanyak banget sampe tidak terhitung,,,, (cie…kesannya…) tapi emang bener loh sobat membaca al-Qur`an itu amat sangat banyak sekali keutamannya.

Nabi Saw bersabda dalam hadis qudsi:

Sesungguhnya Allah membaca surat THAHA dan YAASIN 1000 (seribu) tahun sebelum Allah menciptakan makhluk. Ketika Malaikat mendengar yang namanya Al-Qur`an, mereka berkata:Alangkah beruntungnya umat yang dituruni kitab ini (Al-Qur`an) dan alangkah beruntungnya hati yang mampu menghafal ini (Al-Qur`an) dan alangkah beruntungnya lisan yang membaca ini (Al-Qur`an).

Tuh kan sobat, malaikat saja bilang umat yang membaca Al-Qur`an itu sangat beruntung apalagi kita yang benar-benar mendapatkannya, subhanallah kan????? siapa yang tidak mau mendapatkan keberuntungan, apalagi Al-Qur`an bisa menjadi syafaat untuk siapa yang membacanya di hari akhir kelak Mudah-mudahan kita termasuk orang yang mendapatkan syafaat itu. Amin.

3. Adab membaca Al-Qur`an

Sekarang kita masuk kepada adab/etika yang harus dijaga ketika membaca Al-Qur`an. Adab membaca Al-Qur`an itu ada 10, yaitu:

J Keadaan orang yang membaca Al-Qur`an hendaknya dalam keadaan berwudhu, dalam keadaan tenang, baik berdiri, atau duduk, menghadap kiblat, menundukan kepalanya, tidak duduk, dengan congkak. Membaca Al-Qur`an yang paling utama adalah ketika dalam shalat dan berditi. Sebaiknya membaca Al-Qur`an didalam masjid.

Allah berfirman :

"Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi

J Kadar perolehan dalam membaca Al-Qur`an. Bagi para pembaca Al-Qur`an itu berbeda-beda dalam menghatamkan Al-Qur`an. Ada yang setiap satu hari saatu malam dapat menghatamkan Al-qur`an satu kali, ada yang dua kali, bahkan ada yang tiga kali. Tetapi, kalau lebih dari tiga kali itu kirang baik. Sebab akan mengurangi bacaannya, sehingga tidak mungkin dapat membacanya dengan tartil.

Nabi bersabda:

" Barang siapa membaca Al-Qur`an lebih sedikit dari tiga kali (melebihi tiga kali) , maka tidak akan mengerti makna Al-Qur`an

J Bagi orang yang biasa menghatamkan Al-Qur`an saatu minggu sekali, maka sebaiknya Al-Qur`anmiliknya diberi tanda tujuh bagian yang setiap hari dibaca satu bagiannya, seingga khaatam salam tujuh hari

J Mengenai tulisan Al-Qur`an. Sebaiknya memakai Al-Qur`an yang lengkap tulisan-tulisannya dan tanda-tandanya, tanda titik dan harakat-harakatnya (syakalnya) tanda waqafnya, tanda waqaf lazim dan tanda-tanda seeetiap auat. Semua ini dimaksudkan untuk menghindaari kekeliruan dalam membaca Al-Qur`an dan untuk memudahkan membacanya.

J Harus tartil/tertib bacaannya. Sebab tujuan membaca Al-Qur`an adalah memmbaca dengan taaaartil dan berfikir tentang kandungan dalam Al-Qur`an yang dibaca (apabila mampu).

J Menangis. Membaca Al-Qur`an itu dianjurkan dengan menangis. Kalau tidak dapat maka usahakanlah agar dapat menangis dengan cara mengingat Allah.

Nabi Bersabda :

" Bacalah Al-Qur`an dan menangislah. Kalau tidak mampu mengangis, maka usahakanlah menangis.

J Menjaga setiap ayat dari Al-Qur`an. Apabila sampai pada ayat sajdah, maka bersujudlah (sujud tilawah/sujud dalam membaca Al-qur`an). Begitu pula bagi orang yang mendengar orang membaca ayat sajdah juga sunah bersujud Tilawah.

J Ketika akan membaca Al-Qur`an hendaknya membaca Ta`awudz terlebih dahulu.

Lalu membaca surat An-nas dan surat Al-fatihah Al-Qur`an. Dan ketika selesai ditutup dengan membaca : “Sodaqallahul`adzim, Alhamdulillahirabbil`alamin wa astagfirullahal hayyul qayyum.”

J Membaca Al-Qur`an dengan suara yang jelas sehingga dirinya sendiri dapat mendengar bacaannya sendiri. Apabila dirinya tidak dapat mendengar bacaannyaa, maka bila dalam shalat, tidak shah shalatnya. Adapun hukumnya membaca Al-Qur`an dengan suara yang keras itu bisa dianjurkan tetapi bisa juga makhruh. Sesuai dengan sabda Nabi Saw:

Keutamaan membaca Al-Qur`an dengan suara yang pelan atas bacaan yang keras itu bagaikan utamanya shadaqah secara rahasia daripada shadaqah secara terang-terangan.”

Nabi SAW juga bersabda:

“Jangan mengeraskan sebagian kamu atas sebagian dalam qira` pada waktu antara maghrib dan isya.

Maksudnya pada waktu antara maghrib dan isya janganlah membaca Al-Qur`an dengan suata yang keras, sebab dapat mengganggu orang lain yang sedang melakukan aktifitas ibadah.

J Membuat indah dan bagus dalam membaca Al-Qur`an baik suaranya atau iramanya atau urut-urutannya tanpa dibuat-buat sehingga merubah artinya dan ketertibannya.

Nabi bersabda kepada Ibnu Mas`ud:

Nabi bersabda kepada Ibnu Mas`ud : “Bacakanlah saya Al-Qur`an!” Ibnu Mas`ud bertanya:” Apakah saya membacakan pada Rasulullah? Sedang Rasulullah sendiri orang yang diturunkan Al-Qur`an kepadanya?” Nabi menjawab:”saya senang mendengar bacaan Al-Qur`an dari orang lain. Ibnu Mas`ud kemudian membacakan Rasulullah Al-Qur`an dan kemudian membacakan Rasulullah Al-Qur`an dan kedua mata Nabi SAW. Mengalirkan air mata.

Nah sekarang tahukan apa keutamaan orang yang membaca Al-Qur`an, bagaimana adab dalam membaca Al-Qur`an. Mudah-mudahan dengan adanya artikel ini bisa menjadikan kita lebih cinta lagi kepada Al-Qur`an

Assalamu`alaikum..................

Selasa, 04 Maret 2008

Tentang gipsi lageeeeee All About Gipsi

Visi & Misi GIPSI : Visi kami adlh menjadikn manusia slalu
memegang teguh prinsip2 ISLAM berdasarkan Al-Quran dan
Sunnah Nabi Muhammad SAW.
adapun misi kami atas pembentukan orgnisasi ini, tiada lain
adalah :
Merangkul Generasi2 muda menuju jati diri yg Islami.
Memperkuat jalinan ukhuwah & memperkental jiwa Yg Islami.
Menanamkan jiwa Yg sosial pada karakter Individualis.
Menjadi sarana wawasan Islami.
oleh karena itu sobat, dgn adanya GIPSI, semoga dapat melatih moral qta
pada khususnya & moral bangsa pada umumnya serta menanamkan
kecintaanya terhadap agama & para alim ulama.
truzzzzz kita juga punya motto neh.....
kami memiliki motto yg sederhana sesuai kapasitas
kami sebagi organisasi berkembang, tapi motto yg kami gunakan,
Insya Allah dpt memotivasi kami secara spikologis dan untaian
kata motto kami adalah " BERFIKIR,BERJUANG dan BERAMAL "
nah itu lah motto kita gmana?.....

Kamis, 14 Februari 2008

ta`arufan sama gipsi yuuuuuuuuu........

Assalamu`alaikum........................
Alhamdulillah puji syukur pada Allah yang telah memberikan kita nikmat yang tak terhingga sehingga kita masih bisa diberi waktu untuk bisa tetap tinggal di bumi Allah ini
Kami putra/i Gipsi ingin mengenalkan gipsi kepada segenap pendengar yang ingin mengenal gipsi lebih jauh......
GIPSI dibentuk pada hari Ahad 9 Syawal 1428 H. yaitu pada
Hari Minggu tgl 21 oktber 2007. dgn Anggta Se-JABODETABEK,
SUKABUMI, dan BANTEN.
PENGERTIAN GIPSI : GIPSI adalah akronim dari generasi pendengar
setia WADI, terdiri dari Ikhwan dan Akhwat yg slalu stia
mendengarkan radio Wadi. Hakikatnya, siapapun yang
mendengarkan Radio WADI, secara otomatis ia adalah GIPSI. &
GIPSI adalah generasi yang pada intinya, memiliki dedikasi &
loyalitas untuk berdawah serta mengabdikan diri pada agama.
kata Generasi pada huruf pertama GIPSI, memiliki makna bahwa
organisasi ini lebih menitikberatkan perannya pada kawula
muda-mudi & diprioritaskan dlm keanggotaan GIPSI ini adalah
generasi-generasi muda yang menjadi penerus dalam Islam, tentu menjadi
harapan para ulama yg beri'itikadkan Ahlus - Sunnah Wal -
jamaah. walaupun kami sadari GIPSI tampil sederhana, tapi
kami optimis dgn kreasi, potensi & dedikasi putra putri
GIPSI, organisasi ini akan menjdi organisasi yang tangguh
& perkasa, dan menjadi harapan umat. Amin.

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kami belum dapat menampilkan atau memberikan informasi yang sangat lengkap (namanya juga ta`arufan dulu ya ga sobat.......)

Dan untuk kelangsungan GIPSI ini kami mengharapkan kritik dan saran yang akan membangun kreatifitas kita....... Amin
untuk yang mau memberikan info kita tunggu lohhhhhhhh..........
Jaszakillah khairan katsiron..........yahhhhhhhhhh
Wassalamu`alaikum...................